Minggu (27/4/2025) di Desa Nusa Bali, Kecamatan Belitang III. Ketua PHDI OKU Timur, I Gede Sulatra, menyampaikan bahwa Dharma Santi rutin digelar setiap tahun sebagai bagian dari tradisi usai perayaan Hari Raya Nyepi. Kegiatan ini bertujuan mempererat persaudaraan di antara umat Hindu, khususnya para transmigran asal Bali, serta menjadi ajang simakrama untuk memperkokoh kerukunan antarumat beragama di OKU Timur. “Dharma Santi Nyepi kali ini mengangkat tema ‘Manawasewa, Madawasewa: Mewujudkan Indonesia Emas 2045’,” ujar I Gede Sulatra kepada kabarbali.id, Senin (28/4/2025). Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan visi besar Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, yang menekankan pentingnya pelayanan kepada sesama dalam upaya membangun bangsa yang berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045
Dalam acara ini, Dewi Mayang Anggraini hadir sebagai narasumber, menyampaikan makna pelayanan sosial sebagai bagian dari kontribusi umat Hindu terhadap pembangunan nasional. Sebagai bentuk nyata pelayanan dan kepedulian sosial, Dharma Santi 2025 juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan pembangunan Pura di lima lokasi serta insentif kepada 120 orang, terdiri dari 99 umat Hindu dan 21 umat Buddha, yang berperan sebagai guru sekolah minggu di daerah tersebut. Bupati OKU Timur, H. Lanosin (Enos), yang turut hadir dalam acara, memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat toleransi dan kontribusi umat Hindu dalam mendukung pembangunan daerah. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga persatuan dalam keberagaman.
Home Berita Bali Budaya Seni Wisata Gaya Hidup Bisnis Video Foto Home › Bali PHDI OKU Timur Sukses Gelar Dharma Santi Nyepi 2025, Perkuat Toleransi dan Kebersamaan Redaksi Selasa, 29 April 2025 07:24 WITA . 3 menit membaca Bupati OKU Timur H. Lanosin yang akrab di sapa Enos yang hadir pada kegiatan ini menyampaikan apresiasi atas semangat toleransi, kerukunan, dan kontribusi umat Hindu terhadap pembangunan daerah. 🔊 Dengarkan Berita KABARBALI.ID, OKU TIMUR – Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, sukses menyelenggarakan Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 pada Minggu (27/4/2025) di Desa Nusa Bali, Kecamatan Belitang III. Ketua PHDI OKU Timur, I Gede Sulatra, menyampaikan bahwa Dharma Santi rutin digelar setiap tahun sebagai bagian dari tradisi usai perayaan Hari Raya Nyepi. Kegiatan ini bertujuan mempererat persaudaraan di antara umat Hindu, khususnya para transmigran asal Bali, serta menjadi ajang simakrama untuk memperkokoh kerukunan antarumat beragama di OKU Timur. “Dharma Santi Nyepi kali ini mengangkat tema ‘Manawasewa, Madawasewa: Mewujudkan Indonesia Emas 2045’,” ujar I Gede Sulatra kepada kabarbali.id, Senin (28/4/2025). Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan visi besar Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, yang menekankan pentingnya pelayanan kepada sesama dalam upaya membangun bangsa yang berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045. Baca Juga: Ngusaba Pura Dalem Kupa dan Pura Dalem Nongan, Cari Jalur Alternatif Menuju Pura Besakih penyerahan bantuan pembangunan Pura di lima lokasi serta insentif kepada 120 orang Dalam acara ini, Dewi Mayang Anggraini hadir sebagai narasumber, menyampaikan makna pelayanan sosial sebagai bagian dari kontribusi umat Hindu terhadap pembangunan nasional. Sebagai bentuk nyata pelayanan dan kepedulian sosial, Dharma Santi 2025 juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan pembangunan Pura di lima lokasi serta insentif kepada 120 orang, terdiri dari 99 umat Hindu dan 21 umat Buddha, yang berperan sebagai guru sekolah minggu di daerah tersebut. Bupati OKU Timur, H. Lanosin (Enos), yang turut hadir dalam acara, memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat toleransi dan kontribusi umat Hindu dalam mendukung pembangunan daerah. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga persatuan dalam keberagaman. Baca Juga: Kejari Klungkung Sita Rp182 Juta dari Kasus Korupsi Rp1,17 Miliar Kepala SMKN 1 Klungkung “Melalui momentum Dharma Santi ini, kita perkuat semangat persatuan dan kerja sama lintas agama untuk membangun OKU Timur yang lebih baik,” ujar Bupati Enos. Semarak Dharma Santi semakin terasa dengan penampilan kesenian tradisional Saké Gong Bali Ganjur Dharma Kirti dari Semendawai Timur dan Belitang III, yang menghidupkan suasana kebersamaan dan budaya Bali di tanah rantau. Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain: Staf Ahli Gubernur Sumsel, Panji Tjahyanto, Ketua Lembaga Adat Bali OKU Timur, Made Ardianto, Komandan Lanud Gatot Soebroto Way Kanan, Letkol Cpn I Putu Arry PB Pratuana S.Hub.Int, Anggota DPRD Provinsi Sumsel, Made Indrawan, Anggota DPRD OKU Timur, I Ketut Budiyase, Ketua dan Pengurus WHDI Kabupaten OKU Timur, Nyoman Sulidri, Ketua dan Pengurus Peradah Kecamatan Belitang III, Ketut Sukrawan, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama OKU Timur, H. Makbul Hasan, Serta ketua dan pengurus organisasi keagamaan dan kemasyarakatan lainnya.
Dengan semangat kebersamaan dan toleransi yang mengakar kuat, Dharma Santi Nyepi 2025 di OKU Timur menjadi contoh nyata implementasi nilai-nilai luhur Hindu dan perwujudan visi Indonesia yang harmonis dan maju di masa depan. (Sulatra/Kab).